Kepala BPPRD Kota Metro Optimis Tingkatkan Realisasi PAD Tahun 2023

TirasTv.com, Kota Metro – Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Metro yang baru optimis dapat menaikkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Tahun 2023, saat prosesi Sertijab di Kantor BPPRD Kota Metro, Jum’at (06/01/2023).
Kepala BPPRD Kota Metro, Saychri Ramadhan mengatakan, bahwa dirinya optimis untuk dapat menaikkan realisasi PAD pada Tahun 2023 ini, Dirinya akan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang pentingnya pembayaran pajak untuk kemajuan pembangunan di Bumi Sai Wawai.
“Untuk Tahun 2023 kita optimis akan tercapai semua. Namun, tetap akan kita sesuaikan apabila nanti ada kebijakan-kebijakan yang baru,” ujarnya.
Lanjut Syachri, bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kendala yang ada pada pembayaran maupun pemungutan pajak dan retribusi.
“Pasti akan dilakukan evaluasi, apa saja penyebab tidak tercapainya target pada pajak tersebut,” ungkapnya.
Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman dalam sambutannya meminta kepada pejabat yang baru untuk dapat bekerja secara optimal dan cepat beradaptasi, sehingga dapat segera berkoordinasi dengan yang lainnya. Target harus meningkat, tentu dengan kerjasama yang kuat dari atas hingga kebawah.
Dikatakannya, bahwa capaian pada Tahun 2022 terbilang telah tercapai secara keseluruhan. Namun, tetap perlu dilakukan penguatan kembali dalam edukasi kepada masyarakat untuk memahami pentingnya membayar pajak.
“Pajak sudah berjalan semua, apapun yang terjadi dalam proses mengedukasi masyarakat dalam penguatan kota ini diharap dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPPRD Kota Metro Mirza Marta Hidayat yang menyampaikan, untuk PAD tahun 2022 lalu mencapai 101 persen dari target Rp37 Miliar.
Kemudian terkait kajian usulan pembebasan denda bersyarat pada pembayaran PBB-P2 Tahun 2022 lalu masih dalam proses pengerjaan.
“Pembebasan denda itu juga tidak seluruh tahun hanya denda PBB-P2 pada Tahun 2022 dengan tempo pembayaran beberapa bulan sejak ditetapkan nanti,
Itu dilakukan untuk mengejar capaian PBB-P2 Tahun 2022 yang tak sampai target. Itu belum disampaikan karena masih dalam proses kajian. Untuk realisasi PBB-P2 Tahun 2022 lalu target 6,3 M hanya tercapai 4,1 M, jadi tidak sampai 100 persen,” jelasnya. (Red)